Properti. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih akan terus menambah cadangan lahan (landbank). Perluasan landbank diukur penting sebagai modal dalam pengembangan proyek-proyek properti CTRA di masa mendatang.
Direktur CTRA Harun Hajadi menegaskan, penambahan landbank menjadi komponen dari taktik keberlanjutan (sustainability) Ciputra Development. Tapi Harun belum menjelaskan berkaitan investasi yang disiapkan ataupun tempat yang dibidik CTRA untuk memperluas lahannya. Citra Gran cibubur lokasi 2 menit ke gerbang tol; bit.ly/3qQxzXb.
pasti, dia menyuarakan, penambahan landbank bisa dilakukan dalam bentuk aset perusahaan maupun kerjasama operasi (KSO). “Landbank akan terus ditambah sebagai bahan baku pengembangan, dapat berbentuk asset perusahaan, atau dalam bentuk KSO. (Penambahan landbank) sebagai taktik sustainability perusahaan,” ungkap Harun kepada Kontan.co.id, Selasa (19/10).
Di atas landbank tersebut, CTRA bakal memaksimalkan sejumlah proyek properti. Tetapi, Harun menekankan, proyek perumahan konsisten akan menjadi tumpuan bagi CTRA. Saat ini, CTRA memiliki portofolio perumahan yang tersebar di berbagai daerah dan ibu kota provinsi, mulai dari Medan, Sumatera Utara sampai ke Palu, Sulawesi Tengah.
CTRA mempunyai landbank secara segera sekitar 2.300 hektare
Kami tetap fokus untuk memaksimalkan perumahan sebagai “bread and butter” perusahaan. (Proyek di segmen) komersial lebih banyak sebagai komplementer.
Sayangnya, Harun belum menyuarakan luasan landbank terkini yang dimiliki CTRA. pasti, kecuali dipunyai secara seketika, landbank CTRA juga ada yang dimiliki secara kontraktual sebagai KSO.
Adapun, jika mengacu pada pemberitaan yang beredar, CTRA mempunyai landbank secara segera sekitar 2.300 hektare yang dapat dikembangkan sampai 15 tahun ke depan. Mengutip materi paparan publik di Bursa Efek Indonesia, CTRA mempunyai sejumlah strategi pertumbuhan.
Antara lain, pertama, mempertahankan jumlah kecukupan lahan (saat ini lebih cukup untuk 15 tahun atau lebih), melalui replenishing di proyek-proyek eksisting maupun mencari lokasi baru yang strategis.
Kedua, mempertahankan lokasi geografis yang luas (ketika ini ada di 34 kota) untuk menunjang diversifikasi produk dan target pasar, disamping meminimalkan risiko. Ketiga, menggunakan brand Ciputra untuk melakukan KSO (Joint-Operation) dengan pemilik lahan. Keempat, menambah porsi pendapatan berulang alias recurring income.